Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

About

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Seni Budaya Kota Bukittinggi

SENI BUDAYA KOTA BUKITTINGGI

Dosen Pembimbing


Aldri  Frinaldi, S.H., M. Hum.
NID : 19700212 199802 1 001


PEDATI (Pesta Budaya  Seni Pameran Dagang dan Industri)

Pemerintah Kota Bukittinggi dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bukittinggi, menyelenggarakan event akbar tahunan, yaitu Pesta Budaya Seni Pameran Dagang dan Industri (Pedati) Nusantara XI-2011. Kegiatan tersebut dilaksanakan sejak tanggal 24 Oktober-2 November 2011 dan dipusatkan di lapangan Kantin Wirabraja, Bukittinggi, dengan tema “Pesta Budaya Rakyat Pemersatu Bangsa”.
Kegiatan yang awalnya digagas oleh kelompok masyarakat yang menamakan dirinya Pemuda Pecinta Persatuan Bangsa ini bertujuan menjalin persatuan dan kesatuan bangsa melalui pendekatan keragaman dan kekayaan budaya, sekaligus menyambut momentum peringatan Sumpah Pemuda. Belakangan, pesta ini juga dihelat dalam rangka menyukseskan program wisata nasional, wonderful Indonesia 2011.
Sebuah pawai budaya dengan rute jalan Perintis Kemerdekaan sampai jalan Sudirman yang melibatkan seluruh peserta dari berbagai provinsi dan sejumlah negara tetangga telah mengawali event ini dilanjutkan pembukaan secara resmi oleh Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, pada hari senin (24/10) malam. Pada Acara pembukaan dimeriahkan oleh pagelaran kolosal parade tari, lagu, dan kolaborasi musik yang disajikan oleh sejumlah sanggar dan seniman Bukittinggi dengan melibatkan sedikitnya 25 musisi dan 60 penari.
Menurut rencana, pada acara penutupan nanti akan dimeriahkan oleh sebuah kolaborasi seni dari tim kesenian Bukittinggi, Serdang Bedagai, Kalimantan Barat, Paguyuban Aceh, dan Kuala Lumpur.Pesta rakyat yang menyatukan gelaran budaya dan seni dengan pameran di bidang ekonomi ini merupakan peluang besar bagi Kota Bukittinggi untuk tidak saja menggali lebih banyak lagi potensi seni dan budaya untuk diperkenalkan kepada dunia sebagai daya tarik wisata, tetapi juga mempercepat laju peningkatan perekonomian daerah, dengan menggalakkan sektor industri kecil dan menengah.
Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, M Faried, menyatakan, bahwa memadukan kegiatan ekonomi kreatif dengan pariwisata merupakan langkah tepat untuk mempromosikan potensi daerah ke tingkat nasional dan internasional. Perhelatan selama 10 hari ini diikuti oleh sedikitnya 14 Paguyuban budaya dan seni yang dimiliki Bukittingi, perwakilan dari kabupaten/kota se-Sumbar, utusan dari beberapa provinsi lain, sejumlah paguyuban perantau nusantara, dan tim kebudayaan dari luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura. Mereka menyuguhkan kekayaan atraksi budaya dan seni nusantara sehingga mampu memperkaya wawasan budaya masyarakat serta memperkokoh rasa kebangsaan.
Diantara atraksi dari berbagai daerah yang ditampilkan adalah, gandang tansa (permainan instrument musik khas Minang), lukah gilo (tari magis Minang), atraksi kuda kepang, tarian tanah Karo, campur sari, musik gamad, pacu itiak, kuda lumping, barongsai, rabab Pasisia, dan lain-lain. Selain itu, digelar juga perlombaan kreativitas seni pelajar dan aneka hiburan yang akan diikuti oleh para pelajar dari berbagai sekolah di Bukittinggi mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menengah, bahkan pesantren.
Pameran dagang dan industri yang berisi berbagai hasil kerajinan daerah seperti kerajinan perak, menenun, menerawang, menyulam, menjahit bordir kerancang,kuliner khas, dan lain-lain yang secara bersamaan juga digelar, diharapkan mampu mengundang perhatian khalayak ramai dan terjadi berbagai transaksi jual beli serta menjalin hubungan-hubungan kerjasama yang saling menguntungkan di masa yang akan datang dalam bidang perdagangan dan industri.
Wakil Walikota Bukittinggi mengatakan bahwa harapan dari pesta ini adalah masyarakat dapat keuntungan ganda, wawasan budaya untuk mempererat persatuan dan peningkatan ekonomi untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat Bukittinggi khususnya, bangsa Indonesia pada umumnya.





SUMBER REFERENSI :

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Potensi Pariwisata Kota Bukittinggi

POTENSI PARIWISATA  KOTA BUKITTINGGI

Dosen Pembimbing 



Aldri  Frinaldi, S.H., M. Hum. 
NID : 19700212 199802 1 001

Peta Wilayah Kota Bukittinggi



Kota bukittinggi saat ini mempunyai luas  +  25.239 km­­­­­­­­­ 2 terletak ditengah-tengahPropinsi Sumatera Barat dengan ketinggian antara 909 M – 941 M diatas permukaan laut. Suhu udara berkisar 17, 1o­­­­­­­­­­ C sampai 24,9C, merupakan iklim udara yang sejuk. Posisinya yang strategis merupakan segitiga perlintasan menuju ke utara , timur dan selatan Sumatera.
Topografi kota yang berbukit dan berlembah dengan panorama alam yang elek serta dikelilingi oleh tiga gunung, Merapi, Singgalang dan Sago seakan menjadi tonggak penyangga untuk memperkokoh Bukittinggi. Inilah yang menyebabkan Bukittinggi disebut juga sebagai “ Kota Tri Arga”.
Disamping itu, Bukittinggi Bidang Kepariwisataan  ditetapkan sebagai potensi unggulan daerah Kota Bukittinggi adalah berangkat dari  kondisi  alam dan geografis Kota Bukittinggi itu sendiri juga dilengkapi dengan peninggalan sejarah yang dapat diketgorikan sebagai keajaiban seperti, Lobang Jepang, benteng Fort De Kock, jam Gadang dll. Hal ini membuktikan Bukittinggi sebagai kota tua yang sarat dengan sejarah, salah satunya yang selalu melekat dengan sejarah bangsa yaitu : Bukittinggi menjadi Ibu Kota Republik pada masa PDRI Desember 1949 – Juli 1950.
Karunia alam yang ditopang dengan karunia sejarah ini, menyebabkan Bukittinggi menjadi tujuan wisata yang menarik untuk dinikmati. Sinergi dengan potensi unggulan derah lainnya. Bukittinggi juga dikembangkan menjadi wisata Perdagangan dan jasa , wisata kesehatan, wisata konfrensi dan peristirahatan serta jasa lain-lain. Ini dapat dibuktikan dengan kontribusi sector pariwisata untuk menompang PAD Bukittinggi yaitu : antara 30-40 %.
Untuk mendukung sektor pariwisata ini disamping objek alam yang ada dalam kotaBukittinggi, juga menyediakan paket-paket wisata daerah-derah sekitarnya. Dalam hal ini Bukittinggi akan berperan sebagai “ Home Base “ kunjungan wisata daerah-daerah lain. Saat ini Bukittinggi terdapat sebanyak 43 buah hotel baik berbintang maupun melati ditambah 11 mes/wisma/pondok wisata. Tidak salah kiranya Bukittinggi ditetapkan sebagai kota Wisata dan sekaligus Kota Tujuan Wisata Propinsi Sumatera Barat  pada tanggal 11 Maret 1984 Bukittinggi dicanangkan sebagai Kota Wisata dan Daerah Tujuan Wisata Utama di Sumatera Barat. Dan pada bulan Oktober 1987 ditetapkan sebagai daerah Pengembangan Pariwisata Propinsi sumatera Barat dengan Perda Nomor : 25 tahun 1987. 
Untuk menunjang kepariwisataan, di kota ini sudah tersedia sarana Akomudasi yang memadai, seperti Hotel Berbintang dengan kapasitas 660 kamar dan 1.083 tempat tidur serta  Non Berbintang dengan kapasitas 630 kamar dan 1.261 tempat tidur, puluhan Rumah Makan dan Restoran, be berapa travel Biro, serta serta dilengkapi dengan pasar wisata dan souvenir shop. Pemerintah Kota Bukittinggi senangtiasa megutamakan citra sapta pesona (Aman, Tertip, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah Tamah dan Kenangan), yang sejak tahun 2000 dirajut dalam ivent Pesta Seni Budaya Pameran Dagang dan Idustri (PEDATI) Bukittinggi.
 Potensi Pariwisata Kota Bukittinggi antara lain sebagai berikut:

1.      Jam Gadang
Didirikan oleh Controleur Rook Maker pada tahun 1926 yang berlokasi di pusat kota, bangunan ini dirancang oleh Putra Minangkabau Jazid dan Sutan Gigih Ameh. Jam Gadang ini merupakan lambang Kota Wisata Bukittinggi yang dikelilingi oleh taman bunga dan pohon-pohon pelindung, yang dapat memberikan kesejukan dan berfungsi sebagai alun-alun kota. Dari puncaknya kita dapat rnenikmati dan menyaksikan betapa indahnya alam sekitar Bukittinggi vang dihiasi Gunung, Merapi, Gunung Singgalang, Gunung Sago dan Ngarai Sianok. 
Salah satu keunikan Jam Gadang adalah angka empat yang ditulis dengan empat buah angka satu Romawi yang seharusnya ditulis dengan angka empat Romawi. Disekitar Jam Gadang ini juga telah dibangun taman yang menambah semarak dan indahnya lokasi tersebut dengan berbagai bunga dan pepohonan serta fasilitas tempat duduk dan digunakan untuk menikmati pemandangan kota yang sangat menawan, sambil menikmati makanan spesifik. 


2.      Benteng Fort de Kock
Benteng Fort de Kock digunakan oleh Tentara Belanda sebagai kubu pertahanan dari gempuran rakyat Minangkabau terutama sejak meletusnya Perang Paderi pada tahun 1821-1837 .Semasa pemerintahan Be­lan­da, Bukittinggi dijadikan sebagai salah satu pusat peme­rintahan, kota ini disebut sebagai Gemetelyk Resort pada tahun 1828. Sejak tahun 1825 pemerintah Kolonial Belan­datelah mendirikan sebuah benteng di kota ini sebagai tempat pertahanan, yang hingga kini para wisatawan dapat melihat langsung benteng tersebut yaitu Fort de Kock. Selain itu, kota ini tak hanya dijadikan sebagai pusat peme­rintahan dan tempat pertahanan bagi pemerintah kolonial Belanda, namun juga dijadikan sebagai tempat peristirahatan para opsir Belanda yang berada di wilayah jajahannya.
Fort de Kock juga diba­ngun sebagai lambang bahwa Kolonial Belanda telah berhasil menduduki daerah di Sumatera Barat. Benteng tersebut meru­pakan tanda penjajahan dan perluasan kekuasaan Belanda terhadap wilayah BukittinggiAgam, dan PasamanBelanda memang cerdik untuk menduduki Su­ma­tera Barat, mereka meman­faatkan konflik intern saat itu, yaitu konflik yang terjadi antara kelompok adat dan kelompok agama. Bahkan Belanda sendiri ikut membantu kelompok adat, guna menekan kelompok aga­ma selama Perang Paderi yang berlangsung 1821hingga tahun 1837.
Belanda yang membantu kaum adat melahirkan sebuah kesepakatan bahwa Belanda diperbolehkan membangun basis pertahan militer yang dibangun Kaptain Bauer di puncak Bukit Jirek Hill, yang kemudian diberi nama Fort de Kock.
Setelah membangun di Bukit Jirek, Pemerintah Kolo­nial Belanda pun melanjutkan rencananyamengambil alih beberapa bukit lagi seperti Bukit Sarang Gagak, Bukit Tambun Tulang, Bukit Cubadak Bungkuak, dan Bukit Malam­bung. Di daerah tersebut juga dibangun gedung perkantoran, rumah dinas pemerintah, kom­pleks pemakaman, pasar, sarana transportasi, sekolah juga tempat rekreasi. Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintahan Kolonial Belanda tersebut dalam istilah Minangkabau dikenal dengan “tajua nagari ka Bulando” yang berarti Terjual negeri pada Belanda. Di masa itu memang, Kolonial Belanda menguasai 75 persen wilayah dari lima desa yang dijadikan pusat perdagangan.
Sejak direnovasi pada tahun 2002 lalu oleh pemerintah daerah, Fort de Kock, kawasan benteng Fort de Kock kini berubah menjadi Taman Kota Bukittinggi (Bukittinggi City Park) dan Taman Burung Tropis (Tropical Bird Park). Hingga saat ini, Benteng Fort de Kock masih ada sebagai bangunan bercat putih-hijau setinggi 20 m. Benteng Fort de Kock dilengkapi dengan meriam kecil di keempat sudutnya. Kawasan sekitar benteng sudah dipugar oleh pemerintah daerah menjadi sebuah taman dengan banyak pepohonan rindang dan mainan anak-anak.
Benteng ini berada di lokasi yang sama dengan Kebun Binatang Bukittinggi dan Museum Rumah Adat Baanjuang. Kawasan benteng terletak di bukit sebelah kiri pintu masuk sedangkan kawasan Taman Marga Satwa Kinantan berada di bukit sebelah kanan. Keduanya dihubungkan oleh Jembatan Limpapeh yang di bawahnya adalah jalan raya dalam kota Bukittinggi. Kawasan ini hanya terletak 1 km dari pusat kota Bukittinggi di kawasan Jam Gadang, tepatnya di terusan jalan Tuanku nan Renceh.


3.      Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan
Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan atau lebih dikenal dengan sebutan Kebun Binatang. Obyek wisata ini dibangun tahun 1900 oleh seorang berkebangsaan Belanda yang bernama Controleur Strom Van Govent yang berkebangsaan Belanda. Kemudian pada tahun 1929 dijadikan kebun binatang oleh Dr. J. Hock dan merupakan satu-satunya kebun binatang yang ada di Sumatera Barat, dan merupakan kebun binatang tertua di Indonesia. Di tengah lokasi wisata ini terdapat Museum Kebudayaan berbentuk rumah adat Minangkabau, Museum Zoologi dan tempat bermain anak-anak. 



4.      Jembatan Limpapeh
Sebagai penghubung antara Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan dengan Benteng Fort De Kock maka terdapat sebuah Jembatan yang bernama Jembatan Limpapeh yang dibangun dengan konstruksi beton dengan arsitektur atap yang berbentuk gonjong khas rumah adat MinangKabau. Jembatan ini berdiri di atas Jalan A. Yani dan dari sini kita dapat menyaksikan keindahan alam Bukittinggi dan keramaian Jalan A. Yani. 



5.      Janjang Ampek Puluah.
Jenjang ini dibangun pada tahun 1908 yang pada awalnya merupakan sebagai penghubung antara Pasar Atas dengan Pasar Bawah. Sebagai salah satu objek wisata di Kota Bukittinggi, jenjang ini telah memberikan inspirasi kepada pencipta lagu Minang Syahrul Tarun Yusuf dengan judul lagu "Andam oi Andam”.


6.      Ngarai Sianok
Ngarai Sianok atau Lembah Pendiang merupakan suatu lembah yang indah, hijau dan subur. Didasarnya mengalir sebuah anak sungai yang berliku-liku menelusuri celah-celah tebing dengan latar belakang Gunung Merapi dan Gunung Singgalang. Keindahan alam Ngarai Sianok mempesona, sering dijadikan bahan imajinasi para pelukis dan diabadikan oleh para wisatawan untuk diambil foto-fotonya. Ngarai Sianok terletak di pusat Kota Bukittinggi dengan panjang ± 15 km, kedalaman ± 100 m dan lebar sekitar 200 m. Pada zaman penjajahan Belanda Ngarai Sianok dikenal sebagai Kerbau Sanget karena didasar ngarai terdapat banyak kerbau liar.


7.      Panorama
Berlokasi di Jalan Panorama yang berjarak 1 Km dari pusat Kota Bukittinggi. Dari dalam taman ini kita menikmati pemandangan yang indah dan mempesona terutama kearah lembah Ngarai Sianok dengan latar belakang Gunung Singgalang. Di lokasi ini terdapat kios-kios souvenir khas Minangkabau, warung makanan dan minuman, tempat duduk permanen, parkir dan fasilitas lainnya.


9.      Istana Bung Hatta
Terkenal dengan sebutan Gedung Negara Tri Arga, terletak di pusat Kota Bukittinggi tepatnya di depan taman Jam Gadang. Pada zaman penjajahan Jepang gedung ini dijadikan tempat kediaman Panglima Pertahanan Jepang (Seiko Seikikan Kakka) dan pada zaman revolusi fisik tahun 1946 menjadi Istana Wakil Presiden RI Pertama Drs. Mohammad Hatta. Sekarang gedung ini digunakan sebagai tempat seminar, lokakarya dan pertemuan tingkat nasional dan regional yang representatif serta sebagai rumah tamu negara bila berkunjung ke Bukittinggi. Arsitektur bangunan ini berciri kolonial, dengan kamar-kamar yang luas berjumlah 8 buah tetapi sekarang ditambah 12 buah.

10.  Lobang Jepang
Sekelompok bangunan tua bawah tanah yang dibangun oleh Jepang pada masa Perang Dunia II. Lubang ini sebenarnya lebih tepat disebut terowongan (bunker) Jepang. Dibangun tahun 1942 untuk kepentingan pertahanan tentara Jepang dalam PD II dan perang Asia Timur Raya (Dai Tora Senso) atas perintah pemerintah militer Angkatan i dengan Komandan Tentara Pertahanan Sumatera Jend. Watanabe.
Terakhir komandemen militer se Sumatera dipimpin oleh Seiko Seikikan Kakka yaitu Jend. Kabayashi, Walikota terakhir Sito Ichori. Bukittinggi dengan nama Shi Yaku Sho meliputi Kurai Limo Jorong dan juga mencakup Ngarai Sianok, Gaduik, Kapau, Ampang Gadang, Batutaba dan Bukit Batabuah. Lubang Jepang memiliki panjang sekitar 1400 m dan lebar ± 2 m. Kita dapat masuk ke Lubang Jepang ini dan dengan menelusurinya kita akan merasakan sensasi yang sangat unik. Didalamnya terdapat ruang makan, ruang minum, ruang penyiksaan, dapur dan ruang persenjataan. Pintu masuk Lubang Jepang ini terdapat dibeberapa tempat seperti  di tepi Ngarai Sianok, Taman Panorama, dan disamping Istana Bung Hatta atau Tri Arga.


11.  Rumah Kelahiran Bung Hatta
Salah satu objek wisata budaya adalah Rumah Kelahiran Bung Hatta, rumah ini adalah tempat lahirnya Muhammad Hatta atau yang lebih akrab dipanggil Bung Hatta yang merupakan seorang tokoh nasional dan internasional, seorang pejuang dan proklamator kemerdekaan Indonesia. Rumah ini berlokasi di Jalan Soekarno Hatta merupakan salah satu alternatif obyek wisata bila berkunjung ke Bukittinggi. Dan didalamnya juga terdapat foto-foto kenangan Bung Hatta dan keluarga.


12.  Museum Tri Daya Eka Dharma
Terletak di Jalan Panorama tepatnya di depan Taman Panorama. Pada museum ini kita dapat menyaksikan peninggalan sejarah seperti senjata, pesawat, foto – foto perjuangan sewaktu melawan penjajahan Belanda dan Jepang, maket pertempuran dan alat komunikasi yang sangat berjasa pada waktu Bukittinggi sebagai Pusat Pemerintahan Darurat RI (PDRI).
  
13.  Pustaka Bung Hatta
Pemerintah Kota Bukittinggi juga sudah membangun sebuah perpustakaan yang lengkap yang berlokasi di Bukit Gulai Bancah tepatnya di bagian barat Kantor Balai Kota. Pustaka yang bertaraf nasional ini diberi nama Pustaka Bung Hatta dan dilengkapi dengan sarana audio visual, ruang konfrensi, auditorium serta mushalla. Meeting Room yang ada di lantai 3 juga disewakan untuk berbagai kegiatan seperti pesta perkawinan dll. Dibangun diatas tanah seluas 5609 m² pustaka ini merupakan saudara kembar dengan pustaka nasional yang ada di Blitar.







14.  Taman Monumen Bung Hatta
Taman ini terletak di tengah Kota Bukittinggi disamping istana Bung Hatta, dibangun dalam rangka memperingati satu abad kelahiran Proklamator Bung Hatta 12 Agustus 2002 dan digagas oleh H. Aminuzal Amin Dt. Radjo Batuah, Drs. H. Yanuar Sjaff Maarifat, Drs. H. Djufri, Drs. H. Dermawan Sjahrial, H. Abdul Hadi, Dr. Hj. Jemfy Naswil, In H. Firman Rasyid dan segenap Alumni SMA Bukittinggi 1958 s/ d 2000.


15.  The Great Wall
Baru-baru ini, pemerintah Kabupaten Agam bersama Menteri Komunikasi dan Informatika juga membuka sebuah objek wisata yang mengadopsi dari salah satu Tujuh Keajaiban Dunia “Tembok Besar Cina” yaitu The Great Wall of Koto Gadang. Objek wisata ini semakin menambah objek wisata janjang atau dalam bahasa Indonesia yang berarti tangga di Sumatera Barat. Sebelumnya telah ada objek wisata Janjang Ampek Puluah yang menguhubungkan Pasar Atas dengan Pasar Bawah dan Janjang Saribu yang terletak di daerah Ngarai Sianok.
Setelah bertahun-tahun kehilangan pamor akibat tak terurus, kali ini Janjang Saribu (Tangga Seribu) tampil dengan wajah baru ala Tembok China. Dinding pagar beton dibentuk mirip Tembok China. Hanya saja, Janjang Saribu ini lebih curam, lebih pendek dan tak selebar Tembok China.
Satu-satunya Janjang Saribu yang sudah dipermak ini berada di kawasan Koto Gadang, Kabupaten Agam, yang terhubung dengan kawasan bawah Ngarai Sianok, Kota Bukittinggi. Janjang yang diprakarsai dan didanai oleh Tifatul Sembiring ini diresmikan tanggal 26 Januari 2013 oleh Tifatul Sembiring sendiri saat menjabat sebagai Menkominfo.
Saat ini, sejumlah pekerja masih melakukan proses finishing tahap pertama. Janjang Saribu gaya baru ini memiliki lebar 2 meter. Pada sisi kiri dan kanan Janjang Saribu sepanjang 780 meter ini dibangun pagar beton setinggi 1 meter. Meski proses pengerjaan belum tuntas 100 persen, namun sejumlah warga telah menggunakan Janjang Saribu itu untuk aktivitas olahraga, rekreasi dan aktivitas lainnya.
Bagi orang yang terlatih men­da­ki, dibutuhkan waktu sekitar 15 hingga 20 menit untuk sampai ke puncak. Namun bagi yang belum terlatih dan bagi orang yang jarang berolahraga, untuk sampai ke puncak mem­bu­tuhkan waktu 30 menit hingga lebih.
Meski saat ini dinamakan Janjang Saribu, namun jumlah anak tangga di Janjang Saribu ini ti­daklah berjumlah seribu, tapi hanya ratusan. Pemberian nama Janjang Saribu di Koto Gadang hanya karena banyaknya anak tangga yang hampir mencapai seribu.
Pembangunan Janjang Saribu ala Tembok China meru­pakan ide Menko­minfo Tifatul Sembiring, yang juga merupakan putra asli Kota Buki­ttinggi. Pembangunan ini tidak meng­gu­nakan dana APBD maupun APBN, tapi murni bantuan dari Tifatul Sembiring dan sejum­lah pengusaha di Jakarta yang telah bekerja keras mengumpulkan dana.
Ide yang dilontarkan Tifatul Sem­biring datang secara tak terdu­ga. Saat Tifatul bertemu Walikota Bu­kittinggi Ismet Amzis di Kota Bu­kittinggi, Tifatul diajak olahraga pagi melintasi Ngarai Sianok. Melihat keindahan Ngarai Sianok itu, secara spontan Tifatul mena­warkan pem­­ba­ngu­nan dan renovasi Ngarai Sia­nok, yang akan dibentuk seperti Tembok China.
Janji Tifatul yang akan mem­bangun dan merenovasi kawasan Ngarai Sianok membuat Ismet tak menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Tak menunggu lama, penan­datangan kerja sama atau MoU antara Pemko Bukittinggi, Tifatul Sembiring dan Pemkab Agam akhir­nya dilakukan, karena kawa­san Ngarai berada diantara Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam.
Proyek pembangunan tahap pertama dilakukan di kawasan Janjang Saribu Koto Gadang Agam, yang telah dimulai pada Juli 2012 lalu. Untuk Kota Bukittinggi dimulai dari kawasan Bukit Apit. Sedang­kan tahap kedua nantinya, Janjang Saribu akan dilengkapi dengan pintu gerbang yang megah beserta fasilitas lainnya. Dengan wajah baru Janjang Saribu ini, diharapkan wisatawan di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam terus meningkat tiap tahunnya.


16.  Tugu Pahlawan Tak Dikenal
Tugu Pahlawan Tak Dikenal adalah sebuah monumen peringatan berupa tugu yang terletak di seberang Taman Monumen Bung Hatta atau beberapa meter dari Jam Gadang Monumen ini dirancang oleh seniman Huriah Adam. Tugunya berbentuk ornamen lingkaran ular naga yang dibangun di tengah sebuah bidang bundar yang dihiasi tanaman. Di puncaknya berdiri patung pemuda memegang semacam pedang. Sebelum tersambar petir, patung ini aslinya digambarkan tengah memegang bendera.
Pada sebuah prasasti di sekitar tugu yang ada saat ini tertera: tugu ini dibangun untuk mengenang perlawanan para pahlawan yang namanya tak bisa dikenali, yang menjadi korban dalam pergolakan yang terjadi pada Juni 1908 dalam menentang diberlakukannya sistem pajak oleh Belanda. Namun demikian, monumen ini sebetulnya dibangun sewaktu pemerintah Soekarno untuk memperingati kemenangan tentara pusat dalam menundukkan PRRI di Minangkabau. PRRI merupakan sebuah gerakan yang menuntut adanya otonomi daerah yang lebih luas.
Namun, gerakan ini justru dianggap sebagai sebuah pemberontakan oleh Soekarno sehingga diganjar dengan serangkaian operasi militer (pengerahan pasukan militer sewaktu PRRI ini merupakan yang terbesar yang pernah tercatat di dalam sejarah militer Indonesia). Dengan demikian, menurut sejarawan  Suryadi Sunuri monumen ini tak lain adalah "lambang penaklukan tentara pusat terhadap orang Minang". Keberadaan monumen ini terus dipertahankan sampai sekarang karena militer Indonesia memegang peran kuat di Sumatera Barat setelah PRRI berakhir, "dan tentu saja selama Orde Baru tidak ada yang berani mencongkel-congkel monumen ini, tempat dilekatkannya lambang supremasi (tentara) pusat di Minangkabau".
Monumen ini dibangun pada tahun 1959, sesudah Bukittinggi diduduki pasukan Resimen Team Pertempuran (RTP) Brawijaya pada bulan Mei 1958, dan diresmikan pada tahun 1965. Namun, catatan lain menyebutkan, peletakan batu pertama monumen ini dilakukan oleh Jenderal Abdul Haris Nasution pada 15 Juni 1963.


17.  Wisata Kuliner  ( Los Lambuang )
Kalau ke Bukittinggi, tidak lengkap jika tidak berkunjung ke Los Lambuang. Yakni sebuah kompleks wisata kuliner yang terletak di Pasar Lereng, kira-kira 200 meter dari Jam Gadang. Pasar Lereng adalah pasar yang terletak antara Pasar Atas dan Pasar Bawah. Dinamakan lereng, karena posisinya di penurunan antara kedua pasar tersebut. Lereng dalam bahasa Minang berarti turun.
Di Los Lambuang ini kita akan menemukan puluhan warung (lapau) yang menjajakan masakan khas dari Kapau yang dikenal dengan sebutan Nasi Kapau. Kapau adalah nama sebuah nagari di Kecataman Tilatangkamang, Kab. Agam, Sumatera Barat. Jaraknya sekitar 5 km dari Kota Bukittinggi. Menu Nasi Kapau berbeda dengan menu makanan di rumah makan Padang kebanyakan. Racikan bumbunya lebih rumit dibanding masakan Padang lainnya.


SUMBER REFERENSI

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Desain Web Jurusan Ilmu Administrasi Negara



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Makalah Pengambilan Keputusan Berbasiskan Sistem Informasi Manajemen

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
TENTANG
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASISKAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

OLEH :
AYU NOVITA SARI
1101601



PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
JURUSAN ILMU SOSIAL POLITIK
FAKULTAS ILMU – ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013

DOSEN PEMBIMBING


Aldri  Frinaldi, S.H., M. Hum.
NID : 19700212 199802 1 001
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrahmanirrahim
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan malakah yang berjudul :  “ Pengambilan Keputusan Berbasiskan Sistem Informasi Manajemen”. Untuk terwujudnya makalah ini penulis sangat berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini sehingga dapat diselesaikan sesuai rencana.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Selain itu, makalah ini didekasikan kepada seluruh pihak yang peduli akan pentingnya sistem informasi manajemen dalam pengambilan keputusan.
 Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam penulisan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Penulis mengharapkan kritik dan saran akan makalah yang telah disusun ini, agar kedepannya dapat menjadi lebih baik.


Padang  ,  November 2013


Penulis
  


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,  seperti  halnya  informasi  di  dalam  sebuah  perusahaan  yang  sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan  mengontrol  sumber daya,  sehingga  dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. \
Jauh sebelum adanya teknologi komputer, sistem informasi manajemen (SIM) telah digunakan oleh para pemimpin organisasi atau perusahaan dalam upaya pengambilan keputusan. Namun demikian proses pengambilan keputusan yang dilakukan saat itu sangat sederhana, segala sesuatunya masih berjalan secara manual karena semua data masih tersimpan dalam lembaran-lembaran arsip yang bermacam-macam. Dimana apabila pemimpin membutuhkan berbagai informasi pada arsip-arsip tersebut untuk digunakan sebagai pengambilan keputusan maka sangatlah sulit untuk mencarinya. Penyimpanan arsip-arsip tersebut sangat tidak efektif maka untuk mencarinya pun membutuhkan waktu yang lama. Selain itu kemungkinan dari ketidakefektifan cara penyimpanan tersebut membuat beberapa arsip-arsip yang telah disimpan rusak atau tidak terawat.
Proses pencarian saat itu dimana teknologi komputer belum ditemukan. Dengan hadirnya teknologi komputer pada zaman sekarang ini telah mengubah segalanya. Berbagai arsip dan dokumen-dokumen yang tadinya disimpan secara manual, sekarang semuanya disimpan secara digital. Semua dokumen yang disimpan secara digital merupakan penyimpanan yang efektif dan efisien. Dimana semua arsip dan dokumen-dokumen dapat tersimpan rapi dalam sistem komputer dan jika dibutuhkan dalam pencariannya lebih mudah karena hanya dengan mencari nama file, arsip yang dibutuhkan akan ditampilkan.


1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
a.       Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan?
b.      Apa yang dimaksud dengan sistem informasi manajemen ?
c.       Bagaimana pengambilan keputusan berbasiskan sistem informasi manajemen?

1.3  Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah

1.      Untuk mengetahui maksud dari pengambilan keputusan
2.      Untuk mengetahui arti pentingnya sistem informasi manajemen bagi suatu organisasi.
3.      Untuk mengetahui pengambilan keputusan berbasiskan sistem informasi manajemen.

   
BAB II
PEMBAHASAN
3.1    Pengambilan Keputusan
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal ini berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang  apa yang harus dilakukan dan mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. 
Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat penting. Jiwa kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada relasi sesama.
Ada beberapa definisi tentang pengambilan keputusan. Dalam hal ini arti pengambilan keputusan sama dengan pembuatan keputusan. Definisi pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih tindakan pimpinan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan. Dan keputusan di dalam manajemen dibagi 2 :
1.      Keputusan terprogram/keputusan terstruktur.
Yaitu keputusan yg berulang-ulang dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tingkat bawah. Contoh keputusan pemesanan barang.
2.      Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur
Yaitu keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Pengalaman manajer merupakan hal yg sangat penting didalam pengambilan keputusan tdk terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain merupakan contoh keputusan tidak terprogram.
Menurut Herbert A. Simon, proses pengambilan keputusan melalui langkah-langkah sebagi berikut:
a.       Intelligence (penelusuran)
b.      Design (desain)
c.        Choice (pemilihan)
Macam-Macam Keputusan dan Basis Pengambilan Keputusan
a.       Keputusan auto generated (keputusan untuk mempertimbangkan data, informasi, fakta dan lapangan keputusan).
b.      Keputusan induced (keputusan yang diambil berdasarkan manajemen ilmiah, sehingga keputusan ini logis, ideal, rasional untuk dilaksanakan dan resikonya relative kecil).
Dalam bukunnya Drs. Soewarno Handayaningrat mambagi tipe keputusan menjadi tiga bagian, yaitu :
a.       Keputusan kelompok atau organisasi ialah dimana seorang mempunyai peranan sebagai anggota dari kelompok itu sendiri, keputusan ini adalah keputusan resmi dari kelompok atau organisasi dan pemimpin yang bertindak sebagai pejabat pelaksana.
b.      Keputusan pribadi ialah keputusan yang dipertanggung jawabkan kepada setiap individu, sekalipun sebagai anggota dari organisasi.
c.       Keputusan dasar ialah keputusan organisasi yangsangt penting, dan ini dianggap sebagai bentuk khusus dari pada keputusan pokok.

Menurut Herbert A. Simon metode untuk mengklasifikasikan keputusan ada dua sisi, yaitu keputusan terprogram (programmed decision) bersifat repetitive dan rutin dalam hal prosedur tertentu digunakan untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu dianggap baru setiap kali terjadi. Keputusan yang tidak terprogram (nonprogrammed decision) bersifat baru, tidak terstukur, dan penuh konsekuensi. Tidak terdapat metode yang pasti untuk menangani masalah seperti ini karena masalah tersebut belum pernah muncul sebelumnya, atau karena sifat dan strukturnya sulit dijelaskan dan kompleks.
Simon menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah merupakan gambaran hitam putih dari kontium, namun konsep keputusan terprogram dan tidak terprogram penting untuk diketahui, karena masing-masing harus ditangani dengan teknik yang berbeda.
Pemilihan solusi yang terbaik dapat dipercaya dengan berbagai cara. Herry Mintzberg, seorang ahli teori menejemen, telah mengidentifikasi tiga pendekatan:
a.       Analisis: evaluasi atas pilihan-pilihan secara sistematis, dengan mempertimbangkan konsekuensi pilihan-pilihan pada tujuan organisasi.
b.      Penilaian: proses pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer.
c.       Penawaran: negosiasi antara beberapa manajer.
Menurut W.H. Newman dalam pengambilan keputusan ini menyangkut 4 langkah pokok, yaitu:
a.       Menentukan diagnosadari masalah yang sebenarnya.
b.      Rencanakan alternatif-alternatif yang ada.
c.       Memproyeksikan frekuensi dari pada berbagai alternative setelah masalahnya diadakan diagnosadan ditentukan adanya beberapa alternative pemecahan yang telah diketahui.
d.      Membuat pilihan

2.2    Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem yang cukup kompleks. Sistem ini dapat berjalan dengan baik apabila semua proses didukung dengan teknologi yang tinggi, sumber daya yang berkualitas, dan yang paling penting komitmen perusahaan.
SIM berguna untuk mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem merupakan kesatuan banyak hal yang terintegrasi untuk menjadi sebuah fungsi atau menghasilkan tujuan tertentu. Sistem Informasi Manajemen bertujuan menghasilakn informasi yang berguna untuk perusahaan.
Kegiatan ini mendukung proses bisnis perusahaan dan perlu diperhatikan untuk kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, komitmen perusahaan untuk menjalankan Sistem Informasi Manajemen haruslah sangat tinggi agar proses yang terjadi dilantai produksi menjadi menguntungkan bagi perusahaan.
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Didalam SIM ini terdapat beberapa fungsi yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan, diantaranya:
a.       Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
b.      Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
c.       Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
d.      Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
e.       Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
f.       Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
g.      Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
h.      Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
i.        Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
j.        Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
k.      SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan


2.3    Pengambilan keputusan Berbasiskan Sistem Informasi Manajemen.
Sistem Informasi Manajemen mempunyai peranan yang sangat penting di dalam suatu organisasi. Karena sangat mempengaruhi terhadap maju mundurnya sebuah organisasi. Setiap organisasi baik itu organisasi yang besar maupun yang kecil pasti mempunyai sistem informasi yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan dan masalah yang terjadi pada organisasi tersebut.
Sekarang ini, penerapan SIM dalam suatu organisasi pasti akan melibatkan penggunaan komputer untuk membantu mengolah data yang ada untuk menjadi informasi yang dibutuhkan. Informasi yang tepat, cepat dan akurat akan menjadikan suatu organisasi menjadi berkembang dengan pesat. Semakin besar suatu organisasi maka semakin komplekslah pengelolaan sistem informasi, karena data yang diolah menjadi semakin banyak dan bervariasi.
Manfaat Sistem Informasi Manajemen adalah sebagai berikut :
1.      SIM memberikan dukungan dalam pengumpulan informasi atau perancangan rangkaian alternatif tindakan, memutuskan untuk memilih tindakan yang terbaik dari alternatif yang tersedia dan melaksanakan pilihan dan mengawasi hasil kegiatan.
2.      Sistem informasi manajemen dapat digunakan secara efektif untuk mendukung setiap tingkatan pada proses pengambilan keptusan dan dapat digunakan juga memperoleh dan menyimpan informasi yang berkaitan dengan masalah standar dan situasi sekarang.
3.      SIM ini juga sangat membantu untuk mereleasasikan keputusan dalam tindakan dan mengawasi tindakan serta memberikan umpan balik yang berkaitan dengan hasilnya.
Pengambilan Keputusan Dalam Sistem Informasi Manajemen
Pengambilan keputusan adalah proses identifikasi dan pemilihan sekumpulan tindakan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.  Ada tiga tahapan atau langkah-langkah pengambilan keputusan dalam hubungannya dengan system informasi manajemen, yaitu:
1.      Intelligence (pemahaman)
Proses penyelidikan mengandung pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun dengan cara khusus. SIM harus memberikan system informasi yang meneliti semua data dan mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi yang jelas menuntut perhatian, baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah yang diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah tersebut dapat ditangani.
2.      Design (desain)
SIM harus mengandung model keputusan untuk mengolah data dan memprakarsai pemecahan alternative, model harus membantu menganalisi alternative.
3.      Choice (pemilihan)
SIM menjadi paling efektif apabila hasil perancangan disajikan dalam bentuk yang mendorong pengambilan keputusan apabila telah dilakukan pemilihan, peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian kemudian.

Langkah – langkah  dalam pemecahan masalah  pada proses pengambilan keputusan meliputi :
a.       Investigasi situasi
Proses pemecahan masalah dimulai apabila masalah itu telah diidentifikasi
Ada 3 aspek yang penting dalam investigasi situasi yaitu :
·         Perumusan masalah
·         Identifikasi tujuan keputusan
·         Diagnosis penyebab
b.      Mengembangkan alternative.
c.       Evaluasi alternatif dan memilih yang terbaik
Kriteria pengukuran efektivitas adalah :
·         Apakah alternatif tersebut realistis dalam kaitannya dengan tujuan dan sumber daya yang ada dalam organisasi.
·         Seberapa baik alternatif tersebut akan membantu memecahkan masalah.
d.   Melaksanakan dan memantau keputusan

Beberapa jenis keputusan yang dihasilkan dari para manajer adalah sebagai berikut :
ü  Keputusan terprogram
Keputusan terprogram adalah keputusan yang diambil berdasarkan kebiasaan, peraturan atau prosedur tertentu.
ü  Keputusan tidak terprogram
Keputusan tidak terprogram adalah keputusan untuk memecahkan masalah yang luar biasa atau masalah yang luar biasa atau masalah istimewa.
Perkembangan Sistem Informasi Manajemen Bisnis Komputer
Ø  Fokus pada data
Ø   Fokus pada informasi
Ø  Fokus pada pendukung keputusan
Ø  Fokus pada komunikasi
  
BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih tindakan pimpinan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan. Sedangkan Sistem Informasi Manjemen adalah sutu sistem yang diciptakan unutk melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan oleh suatu organisasi.
Sistem Informasi Manajemen ini sangat dibutuhkan oleh organisasi public maupun organisasi swasta.  Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem pendunkung dalam pengambilan keputusan yang diambil oleh manajer dalam mengatasi persoalan yang sedang terjadi pada suatu organisasi baik itu organisasi publik maupun organisasi swasta.  Melalui SIM manajer dapat membuat keputusan dengan bijak dalam artian dapat mengatasi persoalan yang sedang terjadi serta keputusan tersebut tidak akan menciptakan permasalahan yang lebih besar yang dapat menganggu kelangsungan hidup suatu organisasi.

       


SUMBER REFERENSI





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS